PRESS RELEASE/BERITA WOMEN EMPOWERMENT WEBINAR AND COMPETITION

Acara Women Empowerment Webinar and Competition dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2021. Dr. Asep Nurhalim, Lc., M.Pd.I selaku Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah memberikan sambutan pada acara ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pandangan dan arahan Islam terhadap perempuan itu luar biasa, termasuk dalam sejarah pemikiran ekonomi Islam dikenal tokoh-tokoh Muslimah seperti Siti Khadijah yang melahirkan pemikiran dalam ekonomi Islam Dalam Al-Qur’an terdapat surah An-nisa yakni surah khusus perempuan selain surat maryam. Beliau juga menyampaikan bahwa wanita pendiri universitas pertama dalam sejarah dunia pada abad ke-8 ialah Fatima binti Muhammad Al-Fihri. Selain itu, Beliau juga menyampaikan pesan dari Rasulullah SAW bahwa sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik perlakuannya terhadap perempuan. Selain sambutan dari Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen yaitu Prof. Dr. Ir. R. Nunung Nuryartono, M.Si juga memberikan sambutan. Beliau menyampaikan bahwa gen kepandaian seseorang yang diturunkan langsung dari seorang ibu. Oleh karenanya, ketika seorang perempuan itu maju, berpengetahuan dan berpendidikan maka bangsa itu akan menjadi bangsa yang hebat dan kuat, karena pendidikan pertama kali juga diberikan oleh seorang ibu. Peran perempuan sangat luar biasa, tidak hanya menjadi seorang ibu tetapi bisa melakukan lebih banyak hal yang unutk memberikan nilai-nilai kepada generasi bangsa.

Adapun pembicara pertama  pada Webinar Women Empowerment adalah Raden Khairunnisa Thifal Nabila, Dipl.CIDESCO, SM. Beliau memamparkan materi mengenai Kontribusi Perempuan Dalam Ekonomi Masyarakat. Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa Islam menekannya terhadap konsep keadilan dan kesetaraan dalam kehidupan, terutama bagi terjaminnya keamanan dan keharmonisan hubungan antar manusia. Dalam Islam, yang menjadi pembeda antara laki laki dengan perempuan ialah amalan-amalan yang dilakukannya. Islam tidak pernah melarang wanita Muslimah untuk melibatkan diri mereka dalam melakukan aktivitas lainnya diluar dari aktivitas domestik.

Setelah pemaparan materi telah disampaikan oleh pembicara pertama maka dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh pembicara kedua yaitu Birrul Qodriyyah, S.Kep.,Ns.,Msc. Beliau memaparkan materi mengenai Peran Generasi Muda Dalam Membangun Pemberdayaan Perempuan. Beliau menyampaikan bahwa perempuan merupakan human resources, jadi sumber daya yang seperti apa itu kuncinya ada di perempuan, makanya jika mau memperbaiki generasi bangsa, memperbaiki perekonomian, yang paling utama itu perempuannya. Seorang perempuan itu sangat penting, karena perempuan merupakan penentu kualitas generasi bangsa, perempuan bukan hanya sekolah pertama, akan tetapi juga merupakan sekolah permanen bagi generasinya, serta perempuan juga merupakan seseorang yang akan mendidik “manusia”. Kualitas generasi adalah “buah karya” perempuan, karena anak lahir hanya bisa menangis, dia belajar dari orang dewasa di sekitarnya terutama ibu.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KARANG ASEM TIMUR DALAM OPTIMALISASI BUDIDAYA IKAN DAN PRODUK OLAHANNYA

Berita Acara Kegiatan

 

Nama Kegiatan                 : Dosen Mengabdi “Pemberdayaan Masyarakat Desa Karang Asem Timur Dalam Optimalisasi Budidaya Ikan Dan Produk Olahannya

Hari/ Tanggal                     : Minggu, 5 September 2021

Waktu                                   : 09.00-12.00 WIB

Tempat                                : Desa Karang Asem Timur, kecamatan Citeureup, Kab. Bogor, Jawa Barat

Peserta                                : 20 orang

 

Pada hari minggu tanggal 5 september 2021, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor telah menyelenggarakan kegiatan dosen mengabdi dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Karang Asem Timur Dalam Optimalisasi Budidaya Ikan Dan Produk Olahannya”. Peserta kegiatan meliputi warga Desa Karang Asem Timur, kecamatan Citeureup, Kab. Bogor, Jawa Barat.

Karang Asem Timur merupakan salah satu desa di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa ini memiliki luasan wilayah 108,375 ha. Berdasarkan pernyataan kepala desa, Desa Karang Asem Timur memiliki jumlah penduduk sebanyak 10.695 jiwa dengan jumlah KK aktif sebanyak 3.158, terdiri atas 5.481 laki-laki dan 5.203 perempuan. Desa Karang Asem Timur memiliki beberapa organisasi masyarakat yang aktif diantaranya, Karang Taruna, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Posyandu, dan ronda. Terdapat tiga peternak ikan lele yang skala produksinya dari yang kecil, menengah hingga besar. Budidaya ikan lele Desa Karang Asem Timur memiliki potensi untuk dikembangkan.

Berdasarkan potensi tersebut, kelompok dosen mengabdi yang terdiri dari Dr. Laily Dwi Arsyianti, Dr. Furqon Syarief, Fajar Maulana, M.Si yang merupakan dosen Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, FEM; Departemen Manajemen, FEM; dan Departemen Budidaya Perairan, FPIK; IPB University dan melibatkan dua orang mahasiswa berupaya memberikan pembekalan atas usaha pengembangan dan pencarian solusi bidang perikanan khususnya kegiatan budidaya ikan lele dan pengolahannya.

Pembekalan yang dilakukan merupakan kegiatan sosialisasi serta diskusi secara langsung kepada masyarakat khususnya pembudidaya lele dan perangkat desa sebagai agen penggeraka desa mengenai prinsip budidaya lele baik menggunakan wadah konvensional kolam (terpal) maupun skala rumahan (akuaponik, budikdamber). berguna untuk menopang ketahanan pangan selama masa pandemik.

Masyarakat Desa Karang Asem Timur mengungkapkan permasalahan dalam pengembangan kegiatan budidaya lele, diantaranya adalah permasalahan pakan ikan. Oleh karena itu, sebagai program pengambangan KKNT IPB di desa ini, Program Dosen Mengabdi yang diwakili oleh Fajar Maulana, M.Si memberikan pembekalan mengenai penyediaan pakan yang mungkin dapat diaplikasikan secara langsung di masyarakat. Yaitu penyediaan tanaman Lemna perpusilla Torr atau dikenal dengan sebutan lokal mata lele.

Tanaman ini ternyata memiliki kandungan protein cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai alternatif pakan baik ikan, unggas, ternak, juga mamalia. Lemna dipilih karena laju pertumbuhannya yang cepat sehingga sangat mudah untuk perbanyak. Pertumbuhannya mencapai 40 persen per hari dan memiliki umur hidupnya sekitar 10 hari serta mampu menghasilkan hingga 20 anakan dari satu indukan.  Lemna juga memiliki nilai nutrisi (protein; 40% bobot kering) yang tingg. Selain kandungan protein yang baik, tumbuhan ini memiliki keunggulan dapat dikultur dengan biaya murah karena bisa tumbuh di air limbah yang mengandung unsur hara tinggi. Lemna merupakan agen fitoremediasi untuk mengolah limbah cair dalam hal ini adalah buangan dari ikan budidaya. Hal ini menjadikan Lemna bersifat ramah lingkungan karena berkemampuan membersihkan air dari unsur-unsur hara dan bahan pencermar lainnya, seperti bahan organik, nutrien, dan bahkan logam berat ujar Fajar dalam acara pembekalannya. Pelatihan ini berjalan sangat baik dan menyenangkan. Dibuktikan dengan durasi dan benyaknya antusiasme audiens dalam berdiskudi. Hasilnya sangat memuaskan, terlebih dengan pengetahuan yang meningkat.

Press Release Dosen Mengabdi Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat merupakan desa dengan luas wilayah seluas 6,46 km2 dengan jumlah penduduk 11.724 jiwa pada tahun 2019. Desa ini memiliki potensi pengembangan sektor pertanian dan pariwisata. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani dengan menghasilkan tanaman pangan, termasuk sayuran. Selain itu, perikanan dan peternakan juga telah berkembang, di antaranya beternak kambing dan budidaya lele.
Masyarakat Desa Cipelang mengungkapkan permasalahan dalam pengembangan potensi daerah mereka di antaranya adalah mengenai teknis pengembangan pariwisata, teknik pertanian dan pengembangan produk, hingga kaderisasi petani yang semakin sulit, sehingga mendapatkan tanaga kerja untuk pertanianpun saja semakin sulit saat ini. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari program KKNT IPB di desa ini, telah dilaksanakan Program Dosen IPB Mengabdi pada hari Sabtu, tanggal 11 September 2021 yang dilakukan secara hybrid. Perwakilan mahasiswa KKNT mengumpulkan warga, khususnya kelompok tani setempat di Kantor Desa Cipelang, dikombinasikan dengan pembekalan secara daring oleh dosen-dosen IPB.
Kelompok Tani (Poktan) yang hadir pada kegiatan ini diantaranya beberapa perwakilan dari Gapoktan Barokah Abadi Jaya, Pokdakan BBS Cipelang, serta Poktan Mekar Sejahtera. Perwakilan Gapoktan yang hadir umumnya mengelola budidaya lele, ternak kambing, pertanian tanaman pangan termasuk sayur serta pariwisata yang berpotensi terintegrasi dengan kegiatan pesantren setempat.
Pembekalan diberikan oleh dosen-dosen IPB. Prof. Hamim dari Departemen Biologi, FMIPA, IPB, menyampaikan terkait pengembangan tanaman kelor (Moringa oleifera) yang memiliki kandungan nutrisi dalam bentuk vitamin dan mineral yang sangat kaya dan khasiatnya sebagai sumber antioksidan yang bagus untuk mendukungan peningkatan gizi masyarakat desa. Selain itu pemanfaatan daun kelor olahan dalam bentuk sayur kelor, teh kelor hingga pudding daun kelor bisa menjadi daya tarik dalam mengembangkan kuliner pendukung desa wisata dengan produk yang khas. Pak Hirmas Fuady Putra, juga dari Departemen Biologi, menyampaikan terkait pengembangan desa wisata yang selaras dengan kearifan lokal dengan memadukan tiga fungsi secara seimbang yaitu fungsi ekonomi, ekologi dan sosial yang sesuai khususnya jika dikembangkan di saat pandemic saat ini. Pak Hirmas memberikan contoh pengembangan desa wisata salah satu daerah di Belitung. Mengingat di Cipelang banyak pesantren, maka pariwisata juga dapat dikembangkan dengan konsep pariwisata ramah Muslim atau lebih dikenal dengan pariwisata halal, apalagi data menunjukkan bahwa separuh pendapatan dari sektor pariwisata dunia berasal dari masyarakat dunia yang beragama Muslim (perlu dicek, ini data di dunia atau data di Indonesia)?. Selain itu, saat ini, destinasi pariwisata halal dunia masih sedikit dan lebih banyak berada di Malaysia, sehingga penting bagi Indonesia untuk mengembangkannya.
Bu Dr Neneng Hasanah, dari Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, FEM, IPB, menyampaikan edukasi wakaf yang membuka wawasan masyarakat bahwa sumber dana pengembangan pertanian dan potensi pariwisata tidak hanya mengandalkan pembiayaan atau kredit juga mengharapkan bantuan dari lembaga keuangan maupun Pemerintah Daerah dan Pusat.. Sumber dana pengembangan potensi desa dapat berasal dari wakaf melalui uang, dengan cara menghimpun atau penggalangan wakaf melalui uang bagi masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi, sehingga tercipta ekonomi masyarakat yang mandiri. Dr Laily Dwi Arsyianti, juga dari Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, meneruskan contoh aplikasi pendanaan pengembangan potensi desa melalui dana wakaf, infak, dan zakat dari masyarakat seluruh Indonesia. Salah satu contoh desa yang memanfaatkan sumber pendanaan ini adalah Desa Cibunian Kabupaten Bogor yang memanfaatkan lahan yang sebelumnya terbengkalai lalu dibeli dengan dana wakaf dan digunakan untuk budidaya perikanan, budidaya lebah, pengadaan sekolah di alam serta pengembangan ekowisata. Pemanfaatan dana wakaf untuk hutan yang dikelola oleh Hutan Wakaf Bogor dicetus oleh Pak Khalifah Muhammad Ali yang juga merupakan dosen millennial Departemen Ilmu Ekonomi Syariah. Melalui pendekatan millennial diharapkan masalah kaderisasi petani di Desa Cipelang dapat teratasi.

13th International Conference on Islamic Economics & Finance

Brochure-of-13th-ICIEF and 7th-IIMEFC 2021 FINAL ED

Joint Conference
The 13th International Conference on Islamic Economics and Finance and The 7th International Islamic Monetary Economics and Finance
“Strengthening Islamic Economy and Financial System in the Post Pandemic Era, Digitalization and Sustainability”
25th – 27th October, 2021
CONFERENCE CONTEXT
The COVID-19 pandemic has been affecting the global economy since 2020, with a series of stimulus, economic aid packages, and other policy responses implemented by governments to combat the spread of the disease and to survive the recession. The unprecedented event serves as momentum to rethink an economic system that is stable, resilient, inclusive, and sustainable, along with a strong social safety net system. Rapid digital transformation supported by the rise of the sharing and collaborative economy has also contributed to a more effective and efficient resource allocation. This development has shaped a new normal for the global Islamic economy, which requires breakthrough initiatives and innovations to strengthen the ecosystem of the Islamic economy that synergizes Islamic finance, Islamic social finance, halal industries, and Islamic businesses, to achieve inclusive, resilient, and sustainable growth.
CONFERENCE PURPOSE
The purpose of this “Call for Papers” is to serve as the avenue for some alluring areas and questions in the field of Islamic economics and finance and to list and reiterate the topics that arise from the development of the global Islamic economy in an environment of new normal and digital transformation. The join 13th International Conference on Islamic Economics and Finance (13th-ICIEF) AND 7th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (7th-IIMEFC) will provide an ideal platform for dialogue and discussion among the practitioners, academics, higher degree students, researchers, as well as the policymakers around the world. The aim is to discuss issues with respect to strengthening the ecosystem of the Islamic economy in the new normal, within the Islamic economics and finance frameworks.
THE THEMES
The Sub-themes of the conference cover but not limited to the followings:
1. New Normal, Digital Transformation, and Islamic Economy
2. Halal Economy for Organic Growth Towards Global Value Chain
3. Islamic Social Finance and Innovations for Productive Economy and Poverty Alleviation
4. Islamic Finance Development and Breakthrough Innovations
5. Risk Sharing Economy for Stability and Resiliency
6. Islamic Entrepreneurship, MSMEs, and Start-ups in Smart Economy
7. Islamic Economy and Sustainability
8. Green Economy, Circular Economy, Business and Clean Technologies
9. Institutions and Islamic Economy
10. Global Talent Development for the Digital Age in Multi Sectors of Islamic Economy
BEST PAPER AWARDS
There will be Best Papers Awards with prize money.
• Papers accepted for publication in JIMF (Journal of Islamic Monetary Economics and Finance) will be rewarded IDR 15.000.000
• Papers accepted for publication in IJAZ (International Journal of Zakat) will be rewarded IDR 1.500.000
SUBMISSION
Kindly submit your submissions directly to the following Website address:
IMPORTANT DATES
Registration and Submission Open: 1st March 2021
Deadline for Submission of Final Papers: 1st August 2021
Acceptance Notification of Accepted Paper: 25th September 2021
Conference Dates : 25th-27th October 2021
FREE REGISTRATION FEE

Pelatihan Ekonomi Manajerial Syariah dalam Rangkaian Kegiatan Dosen Mengabdi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB Hari Kedua

Rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB merupakan bentuk realisasi salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Adapun mitra dalam pelatihan yang diselenggarakan kali ini yaitu tenaga pendamping program pendayagunaan BAZNAS RI seluruh Indonesia. Tujuan pelatihan ini yaitu mengenalkan konsep ekonomi syariah lebih dalam, khususnya terkait manajerial kepada peserta pelatihan. Output pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan dapat menerapkan aktivitas manajerial secara syariah dalam bidang pekerjaan mereka untuk selanjutnya.

Hari kedua rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi pada hari Selasa, 25 Agustus 2020 diisi dengan Pelatihan Ekonomi Manajerial Syariah. Kegiatan pelatihan dibagi menjadi tiga sesi. Pembicara pada sesi pertama yaitu Dr. Asep Nurhalim, Lc, M.PdI dengan materi Kepemimpinan dan Perubahan Sosial. Selanjutnya, pembicara pada sesi kedua yaitu Dr. Laily Dwi Arsyianti, SE, M.Sc dengan materi Manajemen Keuangan Islami. Sedangkan pembicara pada sesi ketiga yaitu Ranti Wiliasih, M.Si dengan materi Ekonomi Industri Halal. Kegiatan pelatihan pada setiap sesi dimulai dengan pemaparan materi oleh pembicara, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi dengan para peserta pelatihan.

Dalam materi Kepemimipinan dan Perubahan Sosial, disampaikan terkait definisi pemimpin, unsur-unsur kepemimpinan, urgensi tarbiyah dzatiyah sebagai pembentuk karakter kepemimpinan, syarat pemimpin, faktor-faktor yang memengaruhi perubahan sosial, hingga kepemimpinan pada masa Rasulullah SAW. Dalam materi Manajemen Keuangan Islami, disampaikan terkait teori dan konsep manajemen finansial menurut perspektif Islam, dimulai dari wealth creation, wealth generation, wealth preservation, wealth distribution, hingga wealth purification. Sedangkan dalam materi Ekonomi Industri Halal disampaikan mengenai landasan filosofi halal berdasarkan Al-Quran, keterkaitan antara halal dengan hak konsumen muslim, industri halal global dan nasional, hingga analisis SWOT industri halal di Indonesia.

Pelatihan CDIC dalam Perencanaan Keuangan Syariah Pada Kampung Batik Cibuluh Bogor by zaki

Tujuan pelatihan ini mengenalkan konsep Charity, Debt, Investment, and Consumption (CDIC) yang dibangun oleh pelatih untuk memudahkan masyarakat untuk mengingat konsep prioritas dalam perencanaan keuangan syariah. Tujuan akhir dari rangkaian pembinaan adalah mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro syariah di Kampung Batik Cibuluh, bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat. Salah satu alternatif bentuk lembaga keuangan yang diajukan adalah Koperasi Syariah.
Output pelatihan ini pembuatan modul pelatihan baik dalam bentuk buku maupun power point presentation. Pelatihan ini juga diharapkan mendapatkan feedback dari peserta pelatihan yang dapat dituangkan dalam artikel jurnal pengabdian kepada masyarakat.
Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Juli 2020 pukul 09.45-11.15 di halaman rumah Ibu Gumiyarti, Ketua Kelompok Batik “Bumiku” di Kampung Batik Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Pelatihan dihadiri oleh 20 peserta yang merupakan Ibu-ibu pembatik binaan Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, FEM, IPB berkerjasama dengan BAZNAS, serta pelaku usaha Z-Mart dan Z-Chicken. Seluruh peserta dianjurkan mematuhi protocol pencegahan COVID-19 dengan menggunakan masker, duduk berjarak, serta mencuci tangan sebelum makan.
Peserta diberikan kuesioner sebelum pelatihan dimulai untuk mengetahui posisi awal dari para peserta pelatihan. Peserta juga diberikan kuesioner di akhir pelatihan untuk mengetahui ilmu yang terserap dari pelatihan serta menampung saran, masukan, dan kritik dari peserta pelatihan.

Seluruh peserta menyatakan setuju untuk mendirikan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) di Kampung Batik Cibuluh, baik sebelum pelatihan maupun sesudah pelatihan. Sebelas dari dua puluh peserta menyarankan untuk segera mendirikan LKMS (>50 persen).

Pelatihan Ekonomi Manajerial Syariah dalam Rangkaian Kegiatan Dosen Mengabdi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB Hari Pertama

Rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB merupakan bentuk realisasi salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Adapun mitra dalam pelatihan yang diselenggarakan kali ini yaitu tenaga pendamping program pendayagunaan BAZNAS RI seluruh Indonesia. Tujuan pelatihan ini yaitu mengenalkan konsep ekonomi syariah lebih dalam, khususnya terkait manajerial kepada peserta pelatihan. Output pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan dapat menerapkan aktivitas manajerial secara syariah dalam bidang pekerjaan mereka untuk selanjutnya.

Hari pertama rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi pada Senin, 24 Agustus 2020 diisi dengan Pelatihan Ekonomi Manajerial Syariah. Kegiatan pelatihan dibagi menjadi dua sesi. Pembicara pada sesi pertama yaitu Dr. rer. nat Jaenal Effendi dengan materi Pengantar Ekonomi Islam. Selanjutnya, pembicara pada sesi kedua yaitu Tita Nursyamsiah, M.Ec dengan materi Manajemen Syariah. Kegiatan pelatihan pada setiap sesi dimulai dengan pemaparan materi oleh pembicara, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi dengan para peserta pelatihan.

Dalam materi Pengantar Ekonomi Islam, disampaikan terkait definisi ekonomi Islam, kerangka kerja ekonomi Islam, prinsip ekonomi Islam, spirit ekonomi Islam, falsafah ekonomi Islam, metodologi ekonomi Islam, tujuan ekonomi Islam, hingga pentingnya moral sebagai pilar ekonomi Islam. Sedangkan dalam materi Manajemen Syariah disampaikan terkait konsep manajemen syariah, karakteristik manajemen syariah, urgensi manajemen dalam organisasi, fungsi manajemen, hingga aspek yang dibahas dalam manajemen syariah.

Kegiatan Dosen Mengabdi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB Hari Ketiga Pelatihan Ekonom

Rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB merupakan bentuk realisasi salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Adapun mitra dalam pelatihan yang diselenggarakan kali ini yaitu para penerima beasiswa Cendekia BAZNAS 2020. Tujuan pelatihan ini yaitu mengenalkan konsep ekonomi syariah kepada generasi milenial. Output pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan dapat lebih memahami terkait apa saja yang ada dalam konsep ekonomi syariah, khususnya terkait perbankan syariah, zakat dan wakaf.

Hari ketiga rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi pada Rabu, 26 Agustus 2020 diisi dengan Pelatihan Ekonomi Islam bagi Milenial. Kegiatan pelatihan dibagi menjadi dua sesi. Pembicara pada sesi pertama yaitu Dr. Irfan Syauqi Beik dengan materi Pengantar Ekonomi Islam. Selanjutnya, pembicara pada sesi kedua yaitu Dr. Resfa Fitri dengan materi Keuangan dan Perbankan Syariah. Kegiatan pelatihan pada setiap sesi dimulai dengan pemaparan materi oleh pembicara, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi dengan para peserta pelatihan.

Dalam materi Pengantar Ekonomi Islam, disampaikan terkait kedudukan ekonomi dalam ajaran Islam, definisi ilmu ekonomi Islam, karakteristik sistem ekonomi Islam, landasan filosofis ekonomi Islam, prinsip operasional ekonomi Islam, tujuan sistem ekonomi Islam, hingga 3 pilar kelembagaan ekonomi Islam. Sedangkan dalam materi Keuangan dan Perbankan Syariah  disampaikan mengenai konsep uang dalam Islam, pengertian, tujuan, dan struktur perbankan syariah, regulasi perbankan syariah, konsep dasar dan operasional perbankan syariah, hingga perkembangan, hambatan dan tantangan perbankan syariah di Indonesia.

Pelatihan Ekonomi Islam bagi Milenial dalam Rangkaian Kegiatan Dosen Mengabdi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB Hari Terakhir

Rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB merupakan bentuk realisasi salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Adapun mitra dalam pelatihan yang diselenggarakan kali ini yaitu para penerima beasiswa Cendekia BAZNAS 2020. Tujuan pelatihan ini yaitu mengenalkan konsep ekonomi syariah kepada generasi milenial. Output pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan dapat lebih memahami terkait apa saja yang ada dalam konsep ekonomi syariah, khususnya terkait perbankan syariah, zakat, dan wakaf.

Hari terakhir rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi pada hari Kamis, 27 Agustus 2020 diisi dengan Pelatihan Ekonomi Islam bagi Milenial. Kegiatan pelatihan dibagi menjadi dua sesi. Pembicara pada sesi pertama yaitu Deni Lubis, MA dengan materi Fiqh dan Kelembagaan Zakat. Selanjutnya, pembicara pada sesi kedua yaitu Dr. Neneng Hasanah dengan materi Fiqh dan Kelembagaan Wakaf. Kegiatan pelatihan pada setiap sesi dimulai dengan pemaparan materi oleh pembicara, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi dengan para peserta pelatihan.

Dalam materi Fiqh dan Kelembagaan Zakat, disampaikan terkait definisi zakat, ayat Al-Quran tentang zakat, harta dan persyaratanya menjadi sumber zakat, zakat pertanian, zakat peternakan, zakat perdagangan, zakat emas dan perak (zakat uang), zakat penghasilan/profesi, hingga organisasi pengelola zakat. Sedangkan dalam materi Fiqh dan Kelembagaan Wakaf disampaikan mengenai landasan hukum wakaf, rukun dan syarat wakaf, macam-macam wakaf, kelembagaan wakaf, wakaf uang, hingga pandangan para imam madzhab fiqh terkait wakaf.

Rangkaian acara Dosen Mengabdi Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB ditutup dengan closing ceremony yang diwakili oleh Farid Septian selaku Manajer Sosial BAZNAS RI. Kemudian dilanjutkan dengan dengan sesi foto bersama via aplikasi.